Journal, Prototype of Line Follower Robot


Gambar 1. View Arduino Circuit for Prototype Line Follower

Arduino Circuit for Prototype of Line Follower
- Azis Wibowo
- Bayu Prasetyo
- Edo Aulia Billifany
- Slamet Triyono
- Yoga Sulistyawan
Group-5 Electrical Engineering Major of President University
Jababeka - Cikarang

Abstrak
Teknologi diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan segala aktifitas manusia dalam hal memenuhi kebutuhan dan kehendaknya. Dengan teknologi, sesuatu yang tidak mungkin kita pikirkan menjadi mungkin untuk diciptakan. Memang teknologi tidak akan ada habisnya dari yang lama hingga terbaru. Oleh karena itu, setiap manusia dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Salah satu bentuk penerapan dari iptek adalah adanya robot yang dapat membantu manusia dalam mengerjakan segala hal. Dan sebagai objek penelitian kami untuk mengetahui cara kerja dan fungsi teknologi dalam sistem robot, maka kami mencoba untuk membuat robot line follower. Terdapat 3 (tiga) bagian penting di dalam robot line follower yakni bagian sensor, komparator dan driver.

Kata Kunci : Robot Line Follower, Simulasi Arduino, Sensor Garis, Motor Driver

Pendahuluan
Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot bersifat otomatis, yakni dapat melakukan berbagai pekerjaan secara berulang-ulang. Mesin robot dilengkapi dengan pengontrol yang berisi perintah-perintah yang harus dilakukan oleh robot.

Salah satu jenis robot otomatis yang tidak terlalu rumit dalam pembuatannya adalah robot line folower atau robot line. Robot line follower merupakan salah satu bentuk robot yang paling banyak digunakan baik untuk kompetisi robot ataupun penelitian bagi sebagian orang.

Dari penjelasan tersebut, penulis membuat sebuah rangkaian dari robot line follower yang nantinya digunakan sebagai simulasi dari robot line follower sebelum diaplikasikan dalam bentuk riil agar proses pembuatan program dari robot line follower dan pengaturan programnya bisa lebih tepat untuk meminimalisir kesalahan dalam program tersebut, sehingga dalam proses pembuatannya nanti bisa lebih efektif dan efisien.

Dalam perancangan rangkaian robot line follower ini menggunakan software proteus. Dimana dalam rangkaian robot line follower ini terdapat 3 bagian utama, yaitu bagian sensor, komparator dan driver. Untuk bagian sensor dalam software proteus ini menggunakan Torch Ldr, dan komparatornya menggunakan IC LM 298N sebagai pembanding tegangan sedangkan untuk drivernya digunakan 2 buah motor DC sebagai penggerak rodanya. Sedangkan untuk programnya digunakan bahasa pemrograman C yang akan dibuat dan di compile menggunakan software Arduino.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas didapatkan suatu perumusan masalah yaitu bagaimana membuat sebuah rancangan sistem robot line follower, memasukan suatu perintah program hingga mampu dikerjakan oleh sensor dan gerak mekanik yaitu dengan menggunakan Mikrokontroller Arduino. IC kontrol yang nantinya akan membuat peralihan fungsi bahasa pemrograman menjadi perintah yang mampu mengendalikan pergerakan robot mengikuti lintasan secara otomatis sesuai pemantulan sensor yang bekerja pada lintasan berwarna hitam.

Metodologi Penelitian
Gambar 2. Flowchart Metodologi Penelitian

1. Studi Pustaka
Yaitu mencari informasi dari beberapa buku-buku referensi, serta situs di internet yang dapat membantu memperoleh pengetahuan dan pokok permasalahan yang berhubungan dengan materi penulisan ini.
2. Perancangan Materi
Menentukan komponen elektronika yang akan digunakan dalam pembuatan proyek robot line follower berbasis mikrokontroller hingga telah ditentukan komponen-komponen yang digunakan yaitu sebagai berikut :
a) Mikrokontroller Arduino
b) L298N Motor Driver Board
c) Dua buah Motor DC
d) IR Sensor Module
e) Power Supply
f) Kabel Jumper Male-Female, Male-Male dan Female-Female

Simulasi Software dan Perancangan
Simulasi merupakan cara duplikasi keadaan riil menggunakan simulator yang dirancang mewakili keadaan yang sebenarnya. Dalam simulasi perancangan dan pengujian rangkaian robot line follower berbasis mikrokontroller Arduino ini berupa sebuah rangkaian virtual komponen elektronika penyusun alat otomatis yang disusun sesuai dengan rancangan yang di inginkan dalam software khusus.

Dalam simulasi ini diciptakan rangkaian yang semirip mungkin dengan keadaan riil dengan fokus pengujian software yang akan diaplikasikan secara riil, Dalam perancangan simulasi ini digunakan software proteus, dalam rangkaian simulasi di dalam proteus digunakan device atau komponen elektronika yang semirip mungkin dengan keadaan sebenarnya. Sedangkan programnya menggunakan bahasa C dan dibuat menggunakan software Arduino.

Gambar 3. Simulasi Mikrokontroler Arduino dengan Proteus

Gambar 4. Rangkaian Arduino dengan Komponen lain

Gambar 5. Compile Program Arduino Line Follower

Proteus adalah sebuah software untuk mendesain rangkaian kelistrikan Untuk melakukan simulasi arduino dengan Proteus Anda membutuhkan tambahan file yang harus di download. File tersebut merupakan library Arduino untuk Proteus. Karena secara default Proteus tidak menyediakan simulator arduino, jadi Anda harus menambahkan sendiri. File library simulator arduino tersebut. Setelah rangkaian selesai digambar dalam Proteus dan program untuk arduino juga telah disiapkan kita hanya perlu mengkompilasi program di software Arduino ke dalam rangkaian yang ada di dalam Proteus sebagai simulasi untuk memastikan jika program arduino dan rangkaian berjalan sesuai keinginan untuk kemudian dimasukan ke dalam komponen Arduino dengan cara mengompile file program ke dalama Arduino yang telah disambungkan ke PC.

Untuk lebih mengetahui tentang software Proteus, berikut beberapa fitur-fitur yang ada di dalamnya :
1) Memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik digital maupun analog maupun gabungan keduanya mendukung simulasi yang menarik dan simulasi secara grafis,
2) Mendukung simulasi berbagai jenis microcontroller seperti yang kami gunakana yaitu Arduino,
3) Mendukung instrument-instrument virtual seperti voltmeter, ampermeter, oscciloscope, logic analyser, dll,
4) Memiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara grafis seperti transient, frekuensi, noise, distorsi, AC dan DC, dll.
5) Mendukung berbagai jenis komponenkomponen analog,
6) Mendukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan program seperti program C dan C++ untuk keperluan simulasi yang bisa diinput langsung ke dalam mikrokontroller
7) Mendukung pembuatan PCB yang diupdate secara langsung dari program ISIS ke program pembuat PCB-ARES. ISIS dipergunakan untuk keperluan pendidikan dan perancangan. Beberapa fitur

Robot Line Follower

Gambar 6. Robot Line Follower

Robot line follower (Robot Pengikut Garis) sebuah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan, ada yang menyebutnya dengan line tracker, line tracker robot dan sebagainya. Garis yang dimaksud adalah lintasan dengan warna lain dengan permukaan yang kontras dengan warna garisnya, kami lebih memilih garis berwarna hitam diatas permukaan berwarna putih untuk lebih mudah dalam pengaplikasian cara kerja pada tempat yang diinginkan.

Pengujian Cara Kerja Sensor & Driver Motor
1. Prinsip Kerja Sensor Garis
Sensor garis yang sering digunakan pada robot line follower (robot pengikut garis), digunakan juga sebagai pendeteksi objek dengan permukaan bidang pantul yang kontra. Didesain menggunakan sensor photodiode. Selain menggunakan photodiode dapat juga dirancang dengan menggunakan phototranssistor, infra red, dan masih banyak laennya. Sensor photodiode adalah salah satu jenis sensor peka cahaya (photodetector). Photodiode akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density (Dp). Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodiode tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur.

Hubungan antara keluaran sensor photodiode dengan intensitas cahaya yang diterimanya ketika dipanjar mundur adalah membentuk suatu fungsi yang linier. Hubungan antara keluaran sensor photodiode dengan intensitas cahaya ditunjukkan dengan menggunakan garis lintas hitam sebagai pemantul cahaya seperti gambar berikut :

Gambar 7. Hubungan keluaran photodiode dengan intensitas cahaya

Pada rancangan sensor photodiode di atas, nilai resistansinya akan berkurang bila terkena cahaya dan bekerja pada kondisi riverse bias. Untuk pemberi pantulan cahayanya digunakan LED superbright, komponen ini mempunyai cahaya yang sangat terang, sehingga cukup untuk mensuplai pantulan cahaya ke photodiode. Berikut adalah kerja dari sensor photodiode, saat photodiode tidak terkena cahaya maka nilai resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga, sehingga tidak ada arus bocor yang mengalir menuju komparator. Saat photodiode terkena cahaya, maka photodiode akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil, sehingga akan ada arus bocor yang mengalir ke komparator.

2. Prinsip Kerja Driver Motor

Gambar 8. Rangkaian Driver Motor

L298 adalah driver motor berbasis H-Bridge, mampu menangani beban hingga 4A pada tegangan 6V – 46V. Dalam chip terdapat dua rangkaian H-Bridge. Selain itu driver ini mampu mengendalikan 2 motor  sekaligus dengan arus beban 2 A. berikut gambar rangkaian driver motor L298.

Rangkaian driver motor untuk output motor DC digunakan dioda,  hal ini ditujukan agar driver motor dapat menahan arus balik yang datang dari motor DC. Input driver motor berasal dari mikrokontroler utama, untuk MOT 1A dan MOT 1B untuk menggerakan motor 1, ENABLE 1 untuk mengatur kecepatan motor 1 menggunakan PWM, selanjutnya untuk MOT 2A dan MOT 2B untuk menggerakan motor 2, ENABLE 2 untuk mengatur kecepatan motor 2 menggunakan PWM.

Gambar 9. Tabel Kebenaran untuk Dua Motor

Secara konsep rangkaian ini terdiri dari 4 saklar yang tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan motor dapat teraliri arus dengan arah yang berkebalikan. Yaitu searah jarumjam dan berlawanan arah jarumjam. Pada rangkaian driver motor ini, saklar-saklar tersebut digantikan oleh transistor atau MOSFET yang dikerjakan pada daerah saturasi dan cut-off (Switch). Berikut cara kerja dari H-Bridge motor.

Cara H-Bridge bekerja adalah ketika S1 dan S4 tertutup (diagonal) dan lainnya terbuka maka arus akan mengalir dari batery ke kutub positif motor kemudian keluar ke kutub negatif motor,maka motor akan berputar kearah kanan. Ketika S2 dan S3 tertutup (diagonal) dan lainnya terbuka,maka arus akan mengalir sebaliknya,motor juga akan berputar kearah sebaliknya. Jika semua saklar tertutup, maka motor akan berhenti, dan jika ini diteruskan maka akan menyebabkan rangkaian menjadi”short circuit“.

Dari Rangakian diatas saya hanya mengunakan 1 pin direction untuk memutar motor yaitu jika diberi logika low (0) maka arahnya CCW dan sebaliknya jika logika high (1) maka arahnya CW. Untuk mosfet yang saya gunakan adalah tipe p–channel dan tipe n–channel yaitu IRF 9540 dan IRF 540. Mosfet yang digunakan memiliki ratting tegangan dan arus 100 V dan 23 A untuk IRF9540  (p-channel) serta 100 V dan 33 A untuk IRF540 (n-channel).

Kesimpulan
Rangkaian robot line follower berbasis mikrokontroler Arduino ini terdiri dari beberapa blok diagram. Blok-blok diagram tersebut terdiri dari blok Arduino, blok sensor, blok driver motor. Blok Arduino yang merupakan komponen utama yang difubgsikan untuk menyimpan perintah dalam bentuk program. Blok sensor adalah blok yang berisi rangkaian sensor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya cahaya atau dalam keadaan riil mendeteksi adanya garis hitam sebagai jalurnya untuk kemudian mengirimkan data ke mikrokontroler untuk di proses apakah robot ini akan bergerak maju atau berbelok. Blok driver motor ini adalah sebagai blok output dari rangkaian robot line follower.

Rangkaian robot line follower berbasis mikrokontroler Arduino dapat dimodifikasi komponen-komponennya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan baik itu mikrokontrolernya maupun IC nya, yang tentunya juga akan merubah beberapa bagian dari programnya apabila mikrokontrolernya mempunyai basis berbeda karena harus menyesuaikan dengan keadaan port dari masing-masing mikrokontroler yang berbeda satu sama lainnya.

Saran
Berikut ini adalah beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan robot pengikut garis:
1. Robot pengikut garis yang kami buat tidak bisa berhenti secara otomatis untuk itu bisa dimodifikasi dengan menuliskan program stop pada listing program.
2. Robot tidak mampu mengikuti garis dengan tikungan yang tajam, dikarenakan dari bentuk mekanisme robot yang kurang sempurna, juga karena kesensitifan sensor masih kurang, maka sebaiknya dibuat mekanisme yang fleksibel terhadap tikungan yang tajam, juga dengan menambahkan sensor sehingga akan lebih sensitif.

Daftar Pustaka
Achmad Zakki Falani, Setyawan Budi. 2015. “Robot Line Follower Berbasis Mikrokontroler Atmega 16 dengan Menampilkan Status Gerak pada LCD”,
https://www.researchgate.net/publication/324821640_ROBOT_LINE_FOLLOWER_BERBASIS_MIKROKONTROLER_ATMEGA_16_DENGAN_MENAMPILKAN_STATUS_GERAK_PADA_LCD, diakses pada 11 Desember 2018 pukul 19.58 WIB.
Belajar Elektronika. “Pengertian Fungsi dan Jenis Robot”,
http://belajarelektronika.net/pengertian-fungsi dan-jenis-jenis-robot/, diakses pada 15 Desember 2018 pukul 13.44 WIB.
Eko Rudiawan Zamzuri. 2015. “Simulasi Arduino dengan Proteus”,
http://eko-rudiawan.com/simulasi-arduino-dengan-proteus/, diakses pada 15 Desember 2018 pukul 14.30 WIB.
Fahmizal. 2014. “Cara Kerja Sensor Garis” ,
https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/cara-kerja-sensor-garis/, diakses pada 15 Desember 2018 pukul 15.16 WIB.
Lawliet. 2017. “Cara Kerja Driver Motor”,
http://blitarjay.blogspot.com/2017/03/cara-kerja-driver-motor-l298.html, diakses pada 18 Desember 2018 pukul 01.16 WIB.
Makalah LFR. 2013. “Makalah Robot Line Follower”,
http://makalahlfr.blogspot.com/2013/12/makalah-robot-line-folower-robot.html, diakses pada 18 Desember 2018 pukul 06.30 WIB.

Comments